Thursday, March 28, 2024

Peta Sukses Bagi Penulis

Oleh: Syamsul Kurniawan (Ketua Program Studi Pendidikan Agama Islam, IAIN Pontianak)

“Besar sukses seseorang ditentukan oleh seberapa kuat keinginannya; ditentukan oleh seberapa besar impiannya; dan ditentukan oleh kecakapannya dalam mengatasi kekecewaan yang ia alami,” demikian Robert T. Kiyosaki. Berdasarkan ini, impian bagi seseorang memiliki sebuah dampak yang sangat besar atas pada apa yang dapat ia capai.


Impian akan mengantarkan seseorang ke mana ia melangkah, bagaimana ia berbuat dan bersikap. Dengan impian, seseorang menjadi mengerti kapan harus memulai, melanjutkan dan mengakhiri usahanya. Segera setelah impian terwujud, seseorang dapat menggantikannya dengan impian-impian baru yang ingin dicapai.


Dalam mewujudukan impian-impian, seseorang perlu membuat semacam peta. Sehingga saat berjalan dan bertemu dengan hambatan, seseorang dapat memilih untuk melompatinya ataukah memutarinya dan mengambil jalan lain. Tanpa mengubah impian sebelumnya. Hanya mengubah arah jalan saja.


Kriteria Peta yang Dibuat

Semua orang sukses pasti pada awalnya adalah mereka yang memiliki peta impian ini. Setidaknya, itu yang bisa saya simpulkan. Peta impian inilah yang akhirnya menuntun para tokoh besar untuk meraih sukses, demikian pula saya kira amat menentukan kesuksesan seorang penulis. Namun demikian, ada kriterianya:

 

Pertama, Berorientasi Perubahan. Salah satu kriteria impian yang menentukan kesuksesan seorang penulis adalah impian yang berorientasi pada perubahan. Soekarno, Tan Malaka, Hamka, Kartini dan lain-lain, adalah profil tokoh nasional yang menuliskan impian-impian mereka untuk perubahan. Tidak hanya bagi diri sendiri, tetapi terutama bagi banyak orang. Peta impian yang mereka miliki bahkan mendorong banyak orang juga untuk membantu para tokoh tersebut mewujudkan perubahan yang ingin mereka ciptakan.


Kedua, Fokus Ke Masa Depan. Impian tentang masa lalu tidak termasuk dalam impian yang menentukan kesuksesan seorang penulis. Sebaliknya, impian yang berorientasi ke masa depanlah yang menuntun seorang penulis meraih sukses dalam karirnya sebagai penulis.

Ketiga, Jelas. Satu lagi kriteria utama yang harus dimiliki sebuah impian agar bisa menuntun pada kesuksesan adalah kejelasan. Artinya, semakin jelas dan terperinci impian yang dimiliki, semakin mudah bagi seorang penulis untuk mengatur rencana dan strategi untuk mewujudkannya.


Setelah seorang penulis mengetahui kriteria dari impian yang menuntunnya meraih sukses, selanjutnya apa saja fungsi peta impian bagi seorang penulis?


Fungsi Peta Impian

Pertama, Kekuatan Motivasi. Peta impian seorang penulis idealnya mampu memberikan motivasi bagi penulis untuk merencanakan apa yang akan ditulis. Dengan memiliki peta impian juga seorang penulis terpacu berusaha memulai langkah pertama menuju sukses yang ia impikan sebagai seorang penulis. Tentu saja, seorang penulis bersemangat (karena impian-impian yang ia punya), punya korelasi dengan kualitas tulisan yang ia buat. Saya selalu menyarankan, bahwa agar termotivasi menulis, “tulislah sesuatu sesuai kemauan dan kemampuan”.

Kedua, Kekuatan Arah. Selain mampu memberikan motivasi yang kuat untuk bertindak, peta impian yang jelas dan terperinci juga mampu memberikan arah yang jelas bagi seorang penulis ke arah mana ia harus melangkah, mengambil sikap, atau memberikan solusi yang tepat sehubungan dengan persoalan-persoalan yang ia tulis.

Ketiga, Kekuatan Menggulirkan Perubahan. Kekuatan yang juga sangat penting adalah kekuatan menggulirkan perubahan. Tanpa peta impian tak akan ada perubahan. Peta impianlah yang menuntun seseorang membuka jendela ke perubahan positif di masa depan. Melalui peta impian seorang penulis bisa melihat masa depan. Gambaran perubahan positif di masa depan inilah yang akhirnya mendorong seorang penulis mewujudkan perubahan tersebut. Hal ini juga yang dialami misalnya, RA. Kartini, yang ingin mengubah derajat para wanita Indonesia, dan mengangkatnya ke tingkat yang lebih tinggi melalui pendidikan. Ia pun lalu terdorong menuliskan “unek-unek”nya ke dalam bentuk surat dan selanjutnya mengirimi surat yang ia tulis kepada sahabat-sahabat Belandanya. Peta impian sekali lagi memberi bukti, telah memberi kekuatan yang dahsyat kepada RA Kartini untuk memperjuangkan perubahan, dalam hal ini melalui tulisan.


Seorang penulis tidak akan pernah mencapai sukses sebagai seorang penulis, jika dia tidak memiliki peta impian ini, kemudian bekerja keras siang malam untuk meraih impiannya tersebut, menemukan terobosan-terobosan bagus untuk masa depan anak didiknya. Kerja keras seorang penulis memang perlu. Namun hanya mengandalkan kerja keras tidaklah cukup untuk membangun sukses yang besar.

Seorang penulis tanpa tujuan yang jelas, tanpa mengetahui dan mengerti fungsi dan perannya sebagai seorang penulis; adalah sama dengan dilema pulau impian, yaitu pulau di mana terdapat semua yang diimpikan. Satu-satunya cara untuk mendapatkan itu semua adalah sampai ke pulau itu. Pulau itu ada di belakang cakrawala. Tapi cakrawala yang mana? Masalahnya adalah, penulis tersebut tidak punya kompas, peta, radio, telpon, dan tidak tahu mana arah pulau yang ia ingin tuju. Arah yang salah akan membuat penulis tersebut melenceng jauh sekali dari pulau impian.

Seperti itulah pentingnya peta impian bagi seorang penulis. Semua impian, baik untuk dirinya maupun untuk kesuksesan anak didiknya di masa depan, bisa diraih jika mengikuti petunjuk peta impian. Yaitu apa, di mana, dan bagaimana mencapainya. Seperti sudah diuraikan di muka, saat berjalan dan bertemu dengan hambatan, peta impian bisa dijadikan panduan, untuk dapat memilih: melompatinya ataukah memutarinya dan mengambil jalan lain. Tanpa mengubah impian. Hanya mengubah arah jalan saja.

Maka saran saya, jika Anda ingin menjadi penulis, buatlah sebuah peta impian Anda, ikutilah petunjuk peta impian yang Anda buat, jangan mudah menyerah, jangan pernah takut pada celaan pembaca. Seperti pendapat Robert T. Kiyosaki di muka, “Besar sukses seseorang ditentukan oleh seberapa kuat keinginannya; ditentukan oleh seberapa besar impiannya; dan ditentukan oleh kecakapannya dalam mengatasi kekecewaan yang ia alami.”***

No comments:

Mahasiswa dan Copy Paste Karya Tulis Ilmiah

  MENUMBUHKAN tradisi menulis  di kalangan mahasiswa bukanlah perkara gampang. Apalagi, belakangan muncul gaya hidup instant di kalangan mah...